Mengenai Saya

Pengikut

Lacikuu..

Sabtu, 12 Maret 2011

INTERNATIONAL CONVERGENCE OF ACCOUNTING

Penelitian ini menguji praktek pelaporan perusahaan-perusahaan yang
sahamnya listing diluar negri dan domestik pada negara Inggris, Perancis,
Jerman, Jepang dan Australia untuk mengetahui sejauh mana penggunaan
standar akuntansi internasional yaitu apakah mengadopsi atau sebagai
suplemen. Standar akuntansi internasional yang dimaksud dalam artikel ini
adalah International Accounting Standards (IAS) dan Standar Amerika Serikat
(US GAAP).
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan yang
menggunakan standar akuntansi internasional adalah perusahaan besar,
pendapatan sebagian besar diperoleh dari luar negri dan saham perusahaan
juga listing dipasar modal asing.
Artikel ini memberikan gambaran pada para manager dan pembuat
peraturan bahwa penggunaan standar akuntansi internasional sangat erat
hubungannya dengan karakteristik perusahaan. Keputusan perusahaan untuk
menggunakan standar akuntansi internasional sangat dipengaruhi oleh
kerangka kerja institusi (sperti badan profesi akuntansi, hokum, praktisi dan
lain sebagainya). Kerangka kerja institusi tersebut sangat mempengaruhi
bentuk dan isi dari laporan keuangan perusahaan suatu negara.
Di Jerman, mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang memiliki daya komparasi secara internasional dan
berguna bagi investor asing dengan cara mengadopsi standar akuntansi
internasional. Perusahaan yang ada di Perancis memiliki kondisi yang sama
dengan yang ada di Jerman hanya saja tidak ada dukungan dari badan
legislatif seperti di Jerman. Penggunaan standar Akuntansi Internasional lebih
banyak di Jerman dibandingkan dengan di Perancis. Perusahaan-perusahaan
baik di Jerman dan Perancis lebih memilih IAS dibandingkan Standar
Amerikan (US GAAP) karena secara politik IAS bersifat netral. Di Jepang,
sebagian besar praktek akuntansinya sangat dipengaruhi oleh standar
Amerika Serikat. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan Standar
Akuntansi Internasional di negara Jerman, Perancis dan Jepang lebih besar
dibandingkan dengan di Inggris dan Australia.
Penggunaan Standar Akuntansi Internasional dapat memberikan sinyal
pada investor bahwa perusahaan mengungkapkan lebih banyak informasi
kepada investor. Ashbaugh (2001) memberikan bukti bahwa perusahaan yang
sahamnya terdaftar pada London Stock Exchange lebih menggunakan standar
akuntansi internasional.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai proksi atribut/karakteristik
perusahaan adalah size, leverage dan industri. Perusahaan dengan size besar
lebih menggunakan standar akuntansi internasional. Sedangkan beberapa
pertanyaan penelitian yang ingin dijawab adalah:
1. Apakah banyak perusahaan yang menggunakan standar akuntansi
internasional.
2. Mana yang sering digunakan perusahaan sebagai standar akuntansi
internasional apakah IAS ataukah US GAAP?
3. Bagaimanakah karakteristik perusahaan yang menggunakan standar
akuntansi internasional?
Penelitian ini menggunakan lima model regresi untuk tujuan sebagai
berikut:
1. Model regresi 1 bertujuan untuk menentukan preferensi perusahaan
lebih banyak menggunakan standar nasional ataukan standar
internasional.
2. Model regresi 2 bertujuan untuk menentukan preferensi perusahaan
yang menggunakan standar akuntansi internasional dengan mengadopsi
ataukah sebagai suplemen.
3. Model regresi 3 bertujuan untuk menentukan preferensi perusahaan
yang menggunakan standar akuntansi internasional apakah lebih
memilih IAS ataukah US GAAP.
4. Model regresi 4 bertujuan untuk menentukan preferensi perusahaan
yang MENGADOPSI standar akuntansi internasional apakah lebih memilih
IAS ataukah US GAAP.
5. Model regresi 5 bertujuan untuk menentukan preferensi perusahaan
yang menggunakan standar akuntansi internasional sebagai STANDAR
SUPLEMEN apakah lebih memilih IAS ataukah US GAAP.

HASIL PENELITIAN
Penggunaan Standar Akuntansi Internasional
Penelitian ini memberikan bukti bahwa 35% dari sample perusahaan
menggunakan standar akuntansi internasional. Standar Akuntansi
Internasional digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang sahamnya
listing dipasar saham asing dan pendapatannya sebagian besar diperoleh dari
luar negri.
Temuan lain dalam penelitian ini menjukkan bahwa 76% perusahaan
yang sahamya terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) menggunakan
standar akuntansi internasional. Perusahaan-perusahaan pada negara-negara
di Jerman, Perancis dan Jepang lebih banyak menggunakan standar akuntansi
internasional dibandingkan perusahaan pada negara Inggris dan Australia dan
Standar akuntansi internasional lebih banyak digunakan di Jerman di
bandingkan di Perancis.
Perusahaan-perusahaan di Jerman yang menggunakan standar
internasional adalah perusahaan yang terdaftar di bursa saham asing yaitu
(NYSE dan OTC/Over The Counter) dan memiliki tingkat leverage yang
rendah serta perusahaan-perusahaan pada kelompok industri manufacturing,
konstruksi, perbankan, keuangan serta asuransi. Perusahaan-perusahaan diJepang yang menggunakan standar internasional adalah perusahaan besar
dan perusahaan yang listing di pasar saham asing yaitu (NYSE, OTC dan NON
US).
Penggunaan Standar Internasional apakah diadopsi atau sebagai
Suplemen.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
menggunakan standar internasional, 49% mengadopsi standar tersebut dan
51% menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen.
Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi standar internasional adalah
perusahaan-perusahaan yang pendapatannya dari luar negri dan sahamnya
terdaftar di NYSE. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang menggunakan
standar internasional sebagai standar suplemen adalah perusahaanperusahaan size besar dan yang tergolong dalam industri mining dan utilities.
Perusahaan-perusahaan yang ada di negara Jerman dan Jepang cenderung
untuk mengadopsi standar internasional. Di Jerman, banyak perusahaan yang
mengadopsi standar internasional (88%) daripada yang menggunakan
standar internasional sebagai standar suplemen (12%). Banyak perusahaan di
Perancis menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen yaitu
dengan menggunakan GAAP Perancis, dan beberapa menggunakan GAAP
Amerika Serikat dan IAS. Di Inggris dan Australia, banyak perusahaan
menggunakan standar internasional sebagai standar suplemen dan hanya
sedikit perusahaan yang mengadopsi standar internasional. Perusahaanperusahaan di Inggris yang dijadikan sample sekitar 93% menggunakan
standar internasional sebagai standar suplemen, dan di Australia sekitar 94%
perusahaan yang dijadikan sample menggunakan standar internasional
sebagai standar suplemen.
Preferensi Penggunaan Standar Internasional apakah IAS ataukan
US GAAP

Hasil penelitian ini menunjukkan preferensi perusahaan sample yang
menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional adalah
66%, sedangkan 30% lainnya menggunakan IAS dan 4% menggunakan
standar di negara lain sebagai standar internasional. Perusahaan-perusahaan
di Jerman lebih banyak yang menggunakan IAS daripada perusahaanperusahaan di negara lain yaitu 58% perusahaan di Jerman menggunakan
IAS dan 42% perusahaan di Jerman menggunakan GAAP Amerika Serikat
sebagai standar internasional. Perusahaan-perusahaan di Perancis yang
menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional terdapat
74% dan 15% menggunakan IAS, sisanya sebesar 11% menggunakan baik
GAAP Amerika Serikat maupun IAS dan standar yang lain. Temuan lain dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Perancis banyak
yang menggunakan GAAP Amerika Serikat dibandingkan perusahaan perusahaan di Jerman.
Perusahaan-perusahaan di Jepang 73% menggunakan GAAP Amerika
Serikat sebagai standar internasional dan 27% menggunakan IAS sebagai
standar internasional. Perusahaan-perusahaan di Jepang yang menggunakan GAAP Amerika Serikat sebagai standar internasional adalah perusahaan
dengan kelompok industri perbankan, keuangan dan asuransi. Perusahaanperusahaan di Inggris, 86% menggunakan GAAP Amerika Serikat, 7%
menggunakan IAS dan 7% menggunakan standar Australia dan Hongkong.
Perusahaan-perusahaan di Australia, 81% menggunakan GAAP Amerika
Serikat, 6% menggunakan IAS dan 13% menggunakan baik standar Amerika
Serikat, IAS ataupun standar Inggris.
Preferensi untuk Mengadopsi Standar Internasional apakah
menggunakan IAS ataukah US GAAP

Preferensi untuk mengadopsi standar internasional adalah 61%
menggunakan US GAAP dan 39% menggunakan IAS. Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di NYSE cenderung mengadopsi standar akuntansi Amerika
Serikat sedangkan perusahaan-perusahaan dengan size besar cenderung
mengadopsi IAS.
Preferensi untuk Menggunakan Standar Internasional sebagai
Standar Suplemen apakah menggunakan IAS ataukah US GAAP

Prefernsi untuk menggunakan standar internasional sebagai standar
suplemen adalah 69% menggunakan GAAP Amerika Serikat, 22%
menggunakan IAS dan 9% menggunakan baik GAAP Amerika Serikat maupun
IAS.


sumber :
Read more...

Sabtu, 05 Maret 2011

STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

PENDAHULUAN DAN TUJUAN RELEASE INI

Selama dua dekade terakhir, lanskap keuangan global telah mengalami transformasi signifikan. Perkembangan ini telah timbul, sebagian, perubahan dramatis dalam iklim bisnis dan politik, meningkatnya persaingan global, perkembangan ekonomi yang berbasis pasar yang lebih, dan perbaikan teknologi yang cepat. Pada saat yang sama, pusat-pusat keuangan dunia telah berkembang semakin saling terkait.

Korporasi dan peminjam melihat melampaui batas-batas negara asal mereka untuk modal. Peningkatan jumlah perusahaan asing secara rutin menaikkan atau meminjam modal di pasar keuangan AS, dan investor AS telah menunjukkan minat yang besar dalam berinvestasi di perusahaan asing. Ini globalisasi pasar sekuritas telah menantang regulator sekuritas di seluruh dunia untuk beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar tetap menjaga tingkat tinggi saat ini perlindungan investor dan integritas pasar.

Upaya kami untuk mengembangkan kerangka kerja pelaporan keuangan global telah dibimbing oleh prinsip dasar yang mendasari sistem kami regulasi - mengejar mandat kami perlindungan investor dengan mempromosikan keputusan investasi diinformasikan melalui pengungkapan penuh dan adil. pasar keuangan dan investor, terlepas dari lokasi geografis, bergantung pada informasi berkualitas tinggi agar dapat berfungsi secara efektif. Pasar mengalokasikan modal terbaik dan menjaga kepercayaan dari penyedia modal saat para peserta bisa membuat penilaian tentang manfaat investasi dan investasi yang sebanding dan memiliki kepercayaan pada keandalan informasi yang diberikan.

Karena meningkatnya arus modal lintas-perbatasan, kami dan surat berharga lainnya regulator di seluruh dunia memiliki kepentingan dalam memastikan bahwa kualitas tinggi, informasi yang lengkap tersedia bagi investor di semua pasar. Kami menyatakan pandangan ini pada tahun 1988, ketika kita mengeluarkan pernyataan kebijakan yang mencatat bahwa "semua regulator efek harus bekerja sama rajin untuk membuat kerangka peraturan internasional suara yang akan meningkatkan vitalitas pasar modal." 1 Kami telah menerapkan pendekatan ini di sejumlah contoh, termasuk adopsi baru-baru ini kami Keterbukaan Standar Internasional yang dikembangkan oleh Organisasi Internasional Komisi Efek (IOSCO) untuk laporan keuangan non-informasi. 2 Keputusan kami untuk mengadopsi Standar Pengungkapan Internasional didasarkan pada kesimpulan kami bahwa standar yang berkualitas tinggi dan bahwa adopsi mereka akan memberikan informasi sebanding dengan jumlah dan kualitas informasi yang menerima investor AS saat ini.

Saat ini, emiten yang ingin mengakses pasar modal di wilayah hukum yang berbeda harus sesuai dengan persyaratan yurisdiksi masing-masing, yang berbeda dalam banyak hal. Kami menyadari bahwa listing berbeda dan persyaratan pelaporan yang dapat meningkatkan biaya mengakses beberapa pasar modal dan menciptakan inefisiensi dalam arus modal lintas-perbatasan. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan regulator efek lainnya di seluruh dunia untuk mengurangi perbedaan-perbedaan ini. Untuk mendorong pengembangan standar akuntansi untuk dipertimbangkan untuk digunakan dalam pengajuan lintas-perbatasan, kami telah bekerja terutama melalui IOSCO, dan berfokus pada kerja Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). Sepanjang upaya ini, kami telah setia dalam advokasi bahwa pasar modal beroperasi paling efisien bila investor memiliki akses ke informasi keuangan kualitas tinggi.

Namun, memastikan bahwa informasi berkualitas tinggi keuangan yang disediakan untuk pasar modal tidak tergantung hanya pada tubuh standar akuntansi yang digunakan. Sebuah struktur pelaporan keuangan yang efektif dimulai dengan manajemen sebuah perusahaan pelapor, yang bertanggung jawab untuk menerapkan dan benar menerapkan standar akuntansi yang berlaku umum. Auditor kemudian memiliki tanggung jawab untuk menguji dan berpendapat pada apakah laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan standar-standar akuntansi. Jika tanggung jawab ini tidak terpenuhi, standar akuntansi, terlepas dari kualitas mereka, mungkin tidak benar diterapkan, mengakibatkan kurangnya transparan, informasi sebanding, keuangan konsisten.

Dengan demikian, sedangkan standar akuntansi yang digunakan harus berkualitas tinggi, mereka juga harus didukung oleh infrastruktur yang memastikan bahwa standar ketat ditafsirkan dan diterapkan, dan bahwa isu-isu dan praktek bermasalah diidentifikasi dan diselesaikan secara tepat waktu. Elemen infrastruktur ini mencakup:

efektif, independen dan berkualitas tinggi akuntansi dan audit penentu standar;
audit standar kualitas tinggi;
audit perusahaan dengan kualitas kontrol yang efektif di seluruh dunia;
profesi-lebar jaminan kualitas dan
aktif regulasi pengawasan.
Pada rilis ini, kita membahas sejumlah isu yang terkait dengan infrastruktur untuk pelaporan keuangan berkualitas tinggi. Kami meminta pandangan tentang elemen yang diperlukan untuk mengembangkan kualitas yang tinggi, kerangka kerja pelaporan keuangan global untuk digunakan dalam pengajuan lintas batas. Kami percaya isu-isu ini harus dipertimbangkan dalam pengembangan usulan-usulan untuk memodifikasi persyaratan saat ini untuk perusahaan yang laporan menggunakan standar IASC karena keputusan-keputusan kita harus didasarkan pada cara standar sebenarnya ditafsirkan dan diterapkan dalam praktek.

Kami menyadari bahwa setiap elemen infrastruktur mungkin pada tahap pembangunan yang berbeda dan bahwa keputusan dan kemajuan pada beberapa masalah infrastruktur mungkin independen dari badan standar akuntansi yang digunakan.

II. UNSUR DARI STRUKTUR PELAPORAN KUALITAS TINGGI KEUANGAN GLOBAL

A. Akuntansi Standar Kualitas Tinggi

akuntansi standar kualitas tinggi sangat penting untuk pengembangan struktur pelaporan keuangan global yang berkualitas tinggi. tradisi akuntansi yang berbeda telah berkembang di seluruh dunia dalam menanggapi berbagai kebutuhan pengguna untuk siapa informasi keuangan disusun. Di beberapa negara, misalnya, standar akuntansi ini telah dibentuk terutama oleh kebutuhan kreditor swasta, sedangkan di negara lain kebutuhan otoritas pajak atau perencana pusat telah menjadi pengaruh utama. Di Amerika Serikat, standar akuntansi ini telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan peserta di pasar modal.

standar akuntansi AS menyediakan kerangka kerja untuk pelaporan yang bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang transparan, konsisten, sebanding, relevan dan dapat diandalkan. Menciptakan dan mempertahankan standar akuntansi berkualitas tinggi sangat penting untuk pendekatan AS untuk peraturan pasar modal, yang tergantung pada penyediaan informasi yang berkualitas tinggi untuk memfasilitasi keputusan investasi informasi.

standar kualitas yang tinggi akuntansi terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip netral yang membutuhkan informasi yang konsisten, sebanding, relevan dan handal yang berguna bagi investor, kreditur dan kreditur, dan lainnya yang membuat keputusan alokasi modal. akuntansi standar kualitas tinggi sangat penting untuk fungsi efisien dari suatu ekonomi pasar karena keputusan-keputusan tentang alokasi modal sangat bergantung pada informasi keuangan yang kredibel dan dimengerti.

Ketika emiten membuat laporan keuangan menggunakan lebih dari satu set standar akuntansi, mereka mungkin merasa sulit untuk menjelaskan kepada investor keakuratan kedua set laporan keuangan jika hasil usaha yang signifikan berbeda, posisi keuangan atau mengelompokkan arus kas dilaporkan sesuai dengan standar yang berbeda untuk periode yang sama. Pertanyaan tentang kredibilitas pelaporan keuangan entitas kemungkinan mana perbedaan menyoroti bagaimana pendekatan satu masker kualitas aset kinerja keuangan yang buruk, kurangnya profitabilitas, atau memburuk.

Efisiensi listings lintas batas akan meningkat bagi emiten jika penyusunan beberapa set informasi keuangan tidak diperlukan. Namun, efisiensi alokasi modal oleh investor akan berkurang tanpa informasi konsisten, sebanding, relevan dan dapat dipercaya mengenai kondisi keuangan dan operasional kinerja investasi yang potensial. Oleh karena itu, sesuai dengan mandat perlindungan investor kami, kami mencoba untuk meningkatkan efisiensi arus modal lintas-perbatasan dengan berusaha memiliki kualitas tinggi, informasi yang dapat dipercaya yang diberikan kepada pelaku pasar modal.

B. Audit Standar Kualitas Tinggi

audit merupakan elemen penting dari struktur pelaporan keuangan karena subyek informasi dalam laporan keuangan untuk pengawasan independen dan objektif, meningkatkan keandalan dari laporan keuangan. Trustworthy dan audit yang efektif sangat penting untuk alokasi sumber daya yang efisien di lingkungan pasar modal, di mana investor bergantung pada informasi yang terpercaya.

Kualitas audit dimulai dengan standar audit yang berkualitas tinggi. acara baru-baru ini di Amerika Serikat telah menyoroti pentingnya standar auditing yang berkualitas tinggi dan, pada saat yang sama, telah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas's audit hari ini dan proses audit. 3 Kami prihatin tentang apakah keahlian, pelatihan dan sumber daya yang dipekerjakan di audit saat ini sudah memadai.

Persyaratan Audit mungkin tidak cukup dikembangkan di beberapa negara untuk memberikan tingkat keandalan ditingkatkan yang investor di pasar modal US harapkan. Meskipun demikian, perusahaan audit harus memiliki tanggung jawab untuk mematuhi praktek-praktek kualitas tertinggi audit - atas dasar seluruh dunia - untuk memastikan bahwa mereka melakukan audit efektif perusahaan global yang berpartisipasi dalam pasar modal internasional. Untuk itu, kita percaya semua anggota atau perusahaan terafiliasi melakukan audit pada klien audit global harus mengikuti tubuh yang sama praktik audit berkualitas tinggi walaupun jika kepatuhan terhadap praktek-praktek yang lebih tinggi tidak diharuskan oleh hukum lokal. 4 Orang lain telah menyatakan keprihatinan yang sama. 5

C. Audit Perusahaan dengan Efektif Kontrol Kualitas

Akuntansi dan audit standar, sementara yang diperlukan, tidak bisa dengan sendirinya menjamin pelaporan keuangan berkualitas tinggi. Audit perusahaan dengan kontrol mutu yang efektif adalah bagian yang penting dari infrastruktur pelaporan keuangan. auditor independen harus mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan publik investasi dengan ketaatan terhadap standar kualitas tinggi perilaku profesional yang menjamin publik bahwa auditor independen dan benar-benar melaksanakan tanggung jawab mereka dengan integritas dan objektivitas. Sebagai Mahkamah Agung AS telah menyatakan: "Tidaklah cukup bahwa laporan keuangan yang akurat, masyarakat juga harus menganggap mereka sebagai akurat iman Publik dalam keandalan laporan keuangan perusahaan tergantung pada persepsi publik auditor di luar sebagai. ...." profesional yang independen 6 Selain itu, perusahaan audit harus memastikan bahwa personil mereka mematuhi semua standar profesional yang relevan.

Kebijakan pengendalian mutu dan prosedur yang berlaku untuk perusahaan akuntansi dan praktek audit harus mencakup elemen seperti: 7

independensi, integritas dan objektivitas;
manajemen personalia, termasuk pelatihan dan pengawasan;
penerimaan dan keberlangsungan klien dan penugasan;
keterlibatan kinerja dan
pemantauan.
Sebuah sistem perusahaan pengendalian mutu harus memberikan perusahaan dan investor dengan keyakinan memadai bahwa mitra perusahaan dan staf yang sesuai dengan standar profesional yang berlaku dan standar kualitas perusahaan.

Secara historis, perusahaan audit telah mengembangkan sistem pengawasan internal mutu berdasarkan operasi domestik mereka. Namun, sebagai klien dari perusahaan audit telah menggeser fokus mereka untuk operasi global, perusahaan audit harus mengikuti dan sekarang beroperasi berdasarkan seluruh dunia. Oleh karena itu, kontrol kualitas dalam perusahaan audit yang mengandalkan pada sistem nasional yang terpisah mungkin tidak efektif dalam lingkungan operasi global. Kami prihatin bahwa perusahaan audit tidak mungkin telah mengembangkan dan mempertahankan kualitas sistem pengendalian internal yang memadai di tingkat global. 8

D.-Wide Quality Assurance Profesi

Profesi akuntansi harus memiliki sistem untuk menjamin kualitas dalam pelaksanaan penugasan audit oleh anggotanya. elemen yang diperlukan dari sistem termasuk:

menyediakan pendidikan berkelanjutan dan pelatihan tentang perkembangan baru-baru ini;
menyediakan sebuah sistem pemantauan yang efektif untuk memastikan bahwa:
perusahaan sesuai dengan standar profesional yang berlaku;
perusahaan memiliki sistem pengendalian kualitas yang wajar;
ada studi, mendalam substantif dan tepat waktu kontrol kualitas perusahaan ', termasuk kajian terhadap keterlibatan dipilih;
kekurangan dan / atau kesempatan untuk perbaikan kualitas kontrol diidentifikasi dan
hasil pemantauan dikomunikasikan secara memadai kepada pihak yang sesuai.
menyediakan suatu proses disipliner yang efektif dan tepat waktu ketika individu atau perusahaan belum memenuhi dengan perusahaan yang berlaku atau standar profesional.
Dalam beberapa yurisdiksi profesi akuntansi lokal mungkin memiliki sistem jaminan kualitas. Namun, struktur difokuskan pada organisasi-organisasi nasional dan batas geografis tampaknya tidak efektif dalam lingkungan di mana perusahaan menggunakan sejumlah afiliasi untuk mengaudit perusahaan di lingkungan global yang semakin terintegrasi.

E. Pengawasan Peraturan Aktif

Struktur pelaporan keuangan AS memiliki sejumlah elemen yang terpisah tetapi saling bergantung, termasuk pengawasan peraturan aktif banyak unsur-unsur, seperti laporan keuangan registrant ', sektor swasta penetapan standar proses dan kegiatan swa-regulasi yang dilakukan oleh profesi akuntansi. Masing-masing elemen adalah penting untuk keberhasilan suatu kerangka kerja berkualitas tinggi pelaporan keuangan. pengawasan ini memperkuat pengembangan akuntansi berkualitas tinggi dan standar audit dan fokus mereka pada kebutuhan investor. Ini menyediakan pengawasan pihak ketiga tidak memihak kegiatan self-regulatory. pengawasan peraturan juga memperkuat penerapan standar akuntansi oleh registrant dan auditor mereka dengan cara yang ketat dan konsisten dan membantu dalam memastikan fungsi kualitas audit yang tinggi.

III. LATAR BELAKANG PADA UPAYA UNTUK MENGURANGI HAMBATAN ATAS ARUS MODAL LINTAS BATAS

A. Emiten Asing Swasta - Persyaratan Lancar

Securities Act of 1933 9 dan Securities Exchange Act 1934 10 menetapkan persyaratan pengungkapan perusahaan publik di Amerika Serikat. Dan isi formulir persyaratan untuk laporan keuangan yang disampaikan ke Komisi tercantum dalam Peraturan SX. 11 Kerangka ini menetapkan dan terus pengungkapan awal bahwa perusahaan-perusahaan harus membuat jika mereka ingin menawarkan surat berharga di Amerika Serikat atau mempunyai efek yang diperdagangkan secara terbuka pada pertukaran atau dikutip di pasar saham Nasdaq. 12

kebutuhan kami saat ini laporan keuangan untuk emiten swasta asing paralel yang untuk emiten domestik AS, kecuali bahwa emiten swasta asing dapat menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan baik US prinsip akuntansi yang berlaku umum (US GAAP) atau dengan tubuh lain yang komprehensif standar akuntansi (termasuk standar IASC ). Sebuah penerbit swasta asing menggunakan standar akuntansi selain US GAAP harus memberikan rekonsiliasi diaudit dengan US GAAP. 13

Ada beberapa pengecualian terhadap aturan rekonsiliasi. Misalnya, kami telah diubah kami untuk kebutuhan laporan keuangan emiten swasta asing untuk mengizinkan penggunaan tertentu tanpa standar IASC rekonsiliasi dengan US GAAP. Untuk 14 Ini adalah:

penggunaan Standar Akuntansi Internasional (IAS) 7, Laporan Arus Kas (sebagaimana telah diubah pada tahun 1992) untuk penyusunan laporan arus kas;
penerimaan dari bagian dari IAS 22, Penggabungan Usaha (sebagaimana telah diubah pada tahun 1993), mengenai metode akuntansi untuk penggabungan usaha dan penentuan periode amortisasi untuk goodwill dan goodwill negatif, dan
penerimaan dari bagian dari IAS 21, Pengaruh Perubahan Tukar Mata Uang Asing (sebagaimana telah diubah pada tahun 1993), mengenai penjabaran nilai yang dinyatakan dalam mata uang dari suatu entitas dalam perekonomian hyperinflationary.
Dengan membutuhkan rekonsiliasi US GAAP, dengan pengecualian yang disebutkan di atas, kita tidak berusaha untuk mengembangkan standar pengungkapan yang lebih tinggi atau lebih rendah untuk perusahaan asing dibandingkan perusahaan domestik. Sebaliknya, tujuan dari pendekatan ini adalah untuk melindungi kepentingan investor AS dengan mewajibkan bahwa semua perusahaan mengakses pasar publik AS memberikan laporan keuangan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan informasi investor, tanpa memerlukan penggunaan standar AS dalam penyajian informasi tersebut. 15

Persyaratan Rekonsiliasi US GAAP mengharuskan emiten asing untuk melengkapi laporan keuangan negara asal mereka. Jumlah perusahaan pelaporan asing meningkat dari 434 pada tahun 1990 menjadi sekitar 1.200 saat ini.

B. Menuju Konvergensi Standar Akuntansi dalam Lingkungan Global

Di masa lalu, pandangan yang berbeda dari peran pelaporan keuangan yang membuatnya sulit untuk mendorong konvergensi standar akuntansi. Sekarang, bagaimanapun, tampaknya ada konsensus internasional yang berkembang bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi berkualitas tinggi keuangan yang sebanding, konsisten dan transparan, untuk melayani kebutuhan investor. Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan konvergensi peningkatan praktik akuntansi di seluruh dunia. Sejumlah faktor telah memberikan kontribusi terhadap konvergensi ini. Pertama, perusahaan-perusahaan multinasional besar telah mulai menerapkan standar negara asal mereka, yang dapat mengizinkan lebih dari satu pendekatan untuk masalah akuntansi, dengan cara yang konsisten dengan tubuh lainnya standar seperti standar IASC atau US GAAP. Kedua, IASC telah didorong untuk mengembangkan standar yang menyediakan pelaporan yang transparan dan dapat diterapkan secara konsisten dan dapat dibandingkan seluruh dunia. Akhirnya, efek regulator dan standar akuntansi nasional-setter semakin mencari pendekatan dalam penetapan standar proses mereka yang konsisten dengan standar lainnya-setter. 16 Beberapa nasional standar-setter yang berpartisipasi dalam proyek multinasional, seperti yang pada akuntansi untuk bisnis kombinasi, dalam rangka untuk menarik lebih luas komentar tentang masalah.

Jika konvergensi standar keterbukaan dan akuntansi memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah perusahaan asing yang menawarkan sekuritas publik atau daftar di pasar modal AS, investor di Amerika Serikat akan mendapat manfaat dari peluang investasi meningkat dan bursa AS akan mendapat manfaat dari menarik lebih banyak listing asing. Meskipun pasar AS telah mendapatkan banyak manfaat dari pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang memerlukan US GAAP, perbedaan dalam praktek akuntansi saat ini mungkin merupakan alasan perusahaan asing tidak daftar efek mereka di bursa AS. Sebagai Kongres telah mengakui,

[E] stablishment dari yang komprehensif menetapkan kualitas tinggi yang berlaku umum standar akuntansi internasional akan sangat memudahkan aktivitas pendanaan internasional dan, yang paling penting, akan meningkatkan kemampuan perusahaan asing untuk mengakses dan daftar di pasar Amerika Serikat. 17

Kekhawatiran ini diimbangi oleh manfaat yang signifikan disadari oleh perusahaan-perusahaan pelaporan berdasarkan US GAAP, sebagai hasil dari perbaikan kualitas informasi yang tersedia untuk manajemen dan pemegang saham sebagai akibat pelaporan berdasarkan US GAAP. 18 Hal ini penting bahwa konvergensi tidak mengorbankan kunci elemen pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang menikmati investor AS saat ini. Investor manfaat ketika mereka memiliki kemampuan untuk membandingkan kinerja perusahaan sejenis terlepas dari mana perusahaan tersebut berdomisili atau negara atau wilayah di mana mereka beroperasi.

Selama bertahun-tahun, kami telah menyadari bahwa perusahaan asing membuat keputusan mereka tentang apakah akan menawarkan atau efek daftar di Amerika Serikat karena berbagai alasan ekonomi, keuangan, politik, budaya dan lainnya. Banyak alasan ini tidak ada hubungannya dengan peraturan persyaratan AS. 19 Namun, beberapa perusahaan asing mengutip, antara lain, keengganan untuk mengadopsi praktik akuntansi AS sebagai alasan untuk tidak listing di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan ini telah menunjukkan bahwa mereka telah dikorbankan listing di Amerika Serikat daripada mengikuti standar akuntansi yang mereka tidak membantu merumuskan. Oleh karena itu, menerima laporan keuangan disusun dengan menggunakan standar IASC tanpa memerlukan rekonsiliasi ke US GAAP bisa menjadi bujukan untuk penawaran lintas batas dan listing di Amerika Serikat.

Di sisi lain, faktor-faktor lain bisa terus untuk mencegah akses asing ke pasar AS. Sebagai contoh, beberapa perusahaan asing telah menyatakan keprihatinan dengan eksposur litigasi dan beberapa persyaratan pengungkapan publik yang dapat menyertai masuk ke pasar AS. 20 Perusahaan asing juga dapat tunduk pada tekanan dalam negeri untuk menjaga terdaftar di bursa saham negara asal.

C. Pengembangan Standar Inti Proyek

Setelah mempelajari isu-isu yang berkaitan dengan arus modal internasional, IOSCO mencatat bahwa pengembangan dokumen pengungkapan tunggal untuk digunakan dalam penawaran lintas batas dan daftar akan difasilitasi oleh pengembangan standar akuntansi yang diterima secara internasional. Daripada berusaha untuk mengembangkan standar-standar itu sendiri, IOSCO difokuskan pada upaya IASC. Pada tahun 1993, IOSCO diidentifikasi untuk IASC apa IOSCO diyakini komponen yang diperlukan dari inti menetapkan standar yang akan terdiri dari tubuh yang komprehensif prinsip akuntansi untuk usaha membuat lintas batas penawaran efek. IOSCO kemudian diidentifikasi sejumlah masalah yang berhubungan dengan standar IASC kemudian-saat ini. IASC kemudian menyiapkan rencana kerja yang dirancang untuk mengatasi masalah yang paling signifikan yang diidentifikasi oleh IOSCO - yang "standar inti" program kerja. Pada tahun 1995, IOSCO dan IASC mengumumkan perjanjian pada program kerja, dan IOSCO menyatakan bahwa jika standar pokok yang dihasilkan dapat diterima IOSCO's Panitia Teknis, bahwa kelompok akan merekomendasikan pengesahan standar IASC. Fokus keterlibatan IOSCO dalam standar proyek inti adalah pada penggunaan standar IASC oleh besar, perusahaan multinasional untuk cross-batas modal penggalangan dan pencatatan. 21

IV. ISU UTAMA ditangani DALAM PENILAIAN KAMI DARI STANDAR IASC

A. Kriteria Penilaian terhadap Standar IASC

Dalam sebuah pernyataan April 1996 tentang inti IASC proyek standar, kami menunjukkan bahwa, setelah proyek selesai IASC, kami akan mempertimbangkan memungkinkan penggunaan standar mengakibatkan pengajuan lintas-perbatasan oleh emiten asing menawarkan surat berharga di Amerika Serikat. 22 Tiga kriteria yang diatur dalam pernyataan yang tetap kriteria yang akan memandu penilaian kita tentang standar IASC. Kami meminta pandangan Anda pada apakah standar IASC:

1. merupakan dasar, komprehensif akuntansi yang berlaku umum;

2. berkualitas tinggi; dan

3. bisa ditafsirkan dan diterapkan secara ketat.

Dalam menanggapi permintaan komentar ditetapkan di bawah ini, harap spesifik dalam tanggapan Anda, menjelaskan secara detail pengalaman Anda, jika ada, dalam menerapkan standar IASC, dan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membentuk pendapat Anda. Silakan mempertimbangkan kedua mandat kami untuk perlindungan investor dan efek yang diharapkan pada likuiditas pasar, kompetisi, efisiensi dan pembentukan modal.

standar IASC diterbitkan dan hak cipta oleh IASC, dan kami tidak dapat mereproduksi standar-standar sebagai bagian dari rilis ini. Namun, salinan dari standar yang telah ditempatkan di ruang publik kita referensi. IASC juga memiliki ringkasan dari setiap standar di website-nya di . Sebuah daftar standar IASC dan tanggal efektif mereka dimasukkan sebagai Lampiran B. Untuk kenyamanan Anda, daftar pertanyaan 1-26 termasuk sebagai Lampiran A.

1. Apakah Standar Core Cukup Komprehensif?

Tujuan dari proyek inti standar adalah alamat komponen yang diperlukan dari cukup lengkap standar akuntansi yang akan terdiri dari tubuh yang komprehensif prinsip untuk perusahaan melakukan penawaran lintas batas dan listing. Dalam mengembangkan program kerja untuk standar proyek inti, IOSCO ditentukan komponen minimum satu set "standar inti" dan isu-isu yang diidentifikasi akan disampaikan oleh IASC. 23 Untuk topik di luar standar pokok, seperti tertentu akuntansi standar-industri, disepakati bahwa anggota IOSCO baik akan menerima "rumah negara" atau membutuhkan perawatan khusus "host negara" pengobatan atau pengungkapan setara.

Q.1 Apakah standar pokok menyediakan kerangka akuntansi yang cukup komprehensif untuk memberikan dasar untuk mengatasi masalah dasar akuntansi yang dihadapi dalam berbagai industri dan berbagai transaksi tanpa perlu untuk melihat ke rezim akuntansi lainnya? Mengapa atau mengapa tidak?

R.2 Haruskah kita membutuhkan penggunaan US GAAP untuk masalah industri khusus dalam laporan keuangan utama atau mengizinkan penggunaan standar negara asal dengan rekonsiliasi dengan US GAAP? Pendekatan yang akan menghasilkan laporan yang paling bermakna keuangan utama? Apakah pendekatan memiliki negara tuan rumah menentukan pengobatan untuk topik yang tidak diperhatikan oleh standar inti pendekatan yang bisa diterapkan? Apakah ada pendekatan yang lebih baik?

Q.3 Apakah ada topik tambahan yang perlu ditangani dalam rangka untuk menyediakan satu set standar?

2. Apakah IASC Standar Kualitas Tinggi Cukup? Mengapa atau Mengapa Tidak?

Ketika kita merujuk pada kebutuhan standar akuntansi berkualitas tinggi, kami berarti bahwa standar harus menghasilkan relevan, informasi yang handal yang berguna bagi investor, kreditur, kreditur dan lainnya yang membuat keputusan alokasi modal. Untuk itu, standar harus (i) menghasilkan sebuah aplikasi yang konsisten yang akan memungkinkan investor untuk membuat perbandingan yang berarti kinerja di seluruh periode waktu dan antar perusahaan; (ii) memberikan transparansi, sehingga alam dan perlakuan akuntansi dari transaksi yang mendasari yang jelas kepada pengguna, dan (iii) menyediakan pengungkapan penuh, yang meliputi informasi bahwa suplemen laporan keuangan pokok, menempatkan informasi yang disajikan dalam konteks dan memfasilitasi pemahaman tentang praktek akuntansi yang diterapkan. standar tersebut harus:

konsisten dengan kerangka kerja konseptual yang mendasari akuntansi;
mengakibatkan akuntansi sebanding dengan registrant untuk transaksi yang sama, dengan menghindari atau meminimalkan perlakuan akuntansi alternatif;
membutuhkan kebijakan akuntansi yang konsisten dari satu periode ke depan, dan
jelas dan tidak ambigu.
Dalam menilai kualitas standar IASC, kita menerapkan kriteria ini berdasarkan standar-oleh-standar, serta standar IASC secara keseluruhan. Dalam surat komentar disampaikan kepada IASC, staf SEC telah menyuarakan keprihatinan termasuk, namun tidak terbatas pada:

kemampuan untuk mengesampingkan suatu IAS mana penerapan IAS tidak akan menghasilkan sebuah "pandangan yang benar dan adil" (lihat PSAK 1);
pilihan penilaian kembali aktiva tetap ke nilai wajar (lihat PSAK 16);
transisi ketentuan yang mengizinkan pensiun minimum tidak diakui dan Kewajiban imbalan kerja (lihat PSAK 19);
amortisasi goodwill negatif untuk mengimbangi biaya restrukturisasi (lihat PSAK 22);
terbatas berguna hidup untuk goodwill dan tidak berwujud lainnya (lihat PSAK 22 dan IAS 38);
kapitalisasi biaya terkait dengan pengembangan aset tidak berwujud internal (lihat PSAK 38);
pengukuran kembali aset penurunan nilai sebesar jumlah yang lain dari nilai wajar (lihat PSAK 36); dan
prinsip penghentian pengakuan aset keuangan, dan bentuk modifikasi dari penyesuaian dasar untuk lindung nilai arus kas, termasuk lindung nilai transaksi diantisipasi dan komitmen perusahaan (lihat PSAK 39).
Anda mungkin ingin meninjau staf SEC dan surat komentar IOSCO untuk pembahasan lebih lanjut tentang ini dan isu lainnya. 24 Kami, tentu saja, menyambut komentar tentang isu-isu lain yang diajukan oleh pendekatan-pendekatan khusus yang diambil dalam standar IASC, terlepas dari apakah mereka dibesarkan di IOSCO atau staf SEC surat komentar.

Memang, kita sedang mencari nasihat tentang masalah teknis yang timbul sehubungan dengan standar IASC. Secara umum, kami mencari untuk menentukan apakah pembuat, auditor dan pengguna laporan keuangan telah mengidentifikasi isu-isu tertentu berdasarkan pengalaman mereka dengan standar IASC dan apakah mereka telah mengembangkan strategi untuk mengatasi isu-isu tersebut. Kami juga akan memperoleh manfaat dari pandangan publik mengenai apakah ada standar merupakan peningkatan yang signifikan atas praktik akuntansi Amerika Serikat. 25

Masalah penting dalam menilai kualitas standar IASC akan apakah mereka akan menghasilkan tingkat yang sama transparansi dan komparatif yang umumnya diberikan kepada investor AS di bawah US GAAP. Fokus komentar staf terhadap IASC belum tentang perbedaan antara standar yang diusulkan dan US GAAP, melainkan, staf berfokus pada kualitas standar yang diusulkan. Analisis perbedaan, bagaimanapun, bisa berfungsi sebagai alat yang berguna untuk menyoroti apa yang berbeda informasi mungkin disediakan dalam laporan keuangan disusun dengan menggunakan standar IASC dibandingkan dengan laporan keuangan US GAAP. 26 Jika terjadi selisih antara standar IASC dan US GAAP adalah signifikan, posisi keuangan dan hasil operasi dilaporkan di bawah standar IASC mungkin sulit untuk membandingkan dengan hasil yang dilaporkan berdasarkan US GAAP. Kemampuan untuk membuat perbandingan semacam ini penting bagi seorang investor membuat keputusan alokasi modal antara AS dan perusahaan non-AS, terutama dalam industri yang sama.

Q.4 Apakah standar IASC kualitas cukup tinggi untuk digunakan tanpa rekonsiliasi dengan US GAAP mencatatkan lintas batas di Amerika Serikat? Mengapa atau mengapa tidak? Silakan berikan kami dengan pengalaman Anda dalam menggunakan, audit atau menganalisis penerapan standar tersebut. Dalam menangani masalah ini, silakan menganalisa kualitas standar (s) dalam hal kriteria kami mendirikan dalam siaran pers 1996. Jika Anda dianggap kriteria tambahan, silakan mengidentifikasi mereka. 27

R.5 Apa perbedaan penting antara US GAAP dan standar IASC? Kami sangat tertarik pada investor dan analis pengalaman dengan standar IASC. Apakah ada perbedaan tersebut mempengaruhi kegunaan paket pelaporan keuangan sebuah perusahaan penerbit asing informasi? Jika demikian, yang mana?

Q.6 Apakah penerimaan beberapa atau semua standar IASC tanpa syarat untuk berdamai dengan US GAAP menempatkan perusahaan-perusahaan AS wajib menerapkan US GAAP pada kerugian kompetitif untuk perusahaan asing sehubungan dengan persyaratan pengakuan, pengukuran atau pengungkapan?

R.7 Berdasarkan pengalaman Anda, apakah ada aspek-aspek khusus dari setiap standar IASC yang Anda percaya menghasilkan pelaporan keuangan yang lebih baik atau lebih miskin (pengakuan, pengukuran atau pengungkapan) dari pelaporan keuangan disusun sesuai dengan US GAAP? Jika demikian, apa aspek spesifik dan alasan (s) untuk kesimpulan Anda?

3. Dapatkah Standar IASC menjadi ketat diinterpretasikan dan Terapan?

(A) Pengalaman untuk Tanggal

Kualitas tinggi pelaporan keuangan tidak dapat dijamin hanya dengan mengembangkan standar akuntansi dengan basis teoritis terkuat; pelaporan keuangan mungkin lemah jika standar konseptual suara tidak ketat ditafsirkan dan diterapkan. Jika standar akuntansi adalah untuk memenuhi tujuan memiliki transaksi yang sama dan peristiwa dicatat dengan cara yang serupa, pembuat harus menyadari tanggung jawab mereka untuk menerapkan standar-standar ini dengan cara yang setia baik persyaratan dan maksud dari standar, dan auditor dan regulator sekitar dunia harus bersikeras pada penafsiran ketat dan penerapan standar-standar. Jika tidak, komparatif dan transparansi yang merupakan tujuan standar umum akan tergerus.

Dalam hal ini, sulit untuk mengevaluasi efektivitas tertentu dari standar IASC pada tahap ini. Pertama, ada sedikit pemanfaatan langsung standar IASC di pasar modal berkembang. Kedua, bahkan di mana IASC standar yang digunakan secara langsung di pasar tersebut, sejumlah atau revisi standar baru mungkin belum diimplementasikan. 28 Untuk itu, laporan keuangan saat ini disusun dengan menggunakan standar IASC mungkin tidak mencerminkan perbaikan dicapai oleh IASC di inti standar proyek. Oleh karena itu, pembuat, pengguna dan regulator mungkin tidak memiliki pengalaman implementasi yang signifikan sehubungan dengan standar-standar untuk membantu kami dalam evaluasi kami terhadap kualitas standar seperti yang diterapkan.

Agar setiap tubuh standar yang harus dapat ditafsirkan dan diterapkan secara ketat, harus ada tingkat yang cukup petunjuk pelaksanaan. Standar IASC sering menyediakan petunjuk pelaksanaan kurang dari US GAAP. Sebaliknya, mereka berkonsentrasi pada laporan prinsip-prinsip, suatu pendekatan yang mirip dengan beberapa standar nasional di luar Amerika Serikat. Juga, standar IASC telah diformat dengan menggunakan huruf tebal (`hitam ') huruf untuk menekankan kebutuhan dasar dari standar sementara menempatkan teks jelas dalam normal (` abu-abu') huruf. Kami percaya bahwa persyaratan standar IASC tidak terbatas pada bagian berhuruf hitam dan yang sesuai dengan kedua bagian surat hitam dan abu-abu standar IASC harus dianggap diperlukan. Selain itu, IASC telah menerbitkan dasar untuk kesimpulan hanya dua standar tersebut. Dasar untuk kesimpulan dalam standar AS kerap berguna dalam meningkatkan pemahaman konsisten penalaran setter standar dan kesimpulan.

Komparatif dapat dicapai dengan memperhatikan standar yang kurang rinci melalui interpretasi umum dan praktik oleh perusahaan dan auditor yang akrab dengan standar. Sebelumnya pengaturan standar organisasi di Amerika Serikat, seperti Dewan Prinsip Akuntansi, mengikuti pendekatan ini dan mengembangkan standar rinci kurang. Pengalaman kami dengan pendekatan yang tidak menguntungkan, bagaimanapun, dan menyebabkan organisasi saat ini dan pendekatan dengan standar-setting di bawah FASB. 29

Q.8 Apakah tingkat pembinaan yang diberikan dalam standar IASC cukup untuk menghasilkan aplikasi yang ketat dan konsisten? Apakah standar IASC menyediakan panduan yang cukup untuk menjamin pelaporan yang konsisten, sebanding dan transparan transaksi yang serupa oleh perusahaan yang berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?

Q.9 Apakah ada mekanisme atau struktur di tempat yang akan mempromosikan interpretasi yang konsisten dari standar IASC mana standar-standar tidak menyediakan petunjuk pelaksanaan eksplisit? Silakan berikan contoh-contoh spesifik.

Q.10 Dalam pengalaman Anda dengan standar IASC saat ini, aplikasi apa dan masalah interpretasi praktik telah Anda identifikasi? Apakah isu-isu yang telah ditangani oleh standar baru atau yang direvisi diterbitkan dalam proyek inti standar?

Q.11 Apakah ada variasi yang signifikan dalam cara perusahaan menerapkan standar IASC saat ini? Jika ya, dalam bidang apa hal ini terjadi?

(B) Kebutuhan Infrastruktur Pelaporan Keuangan

pelaporan keuangan yang efektif dimulai dengan manajemen, yang bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menerapkan dengan benar tubuh prinsip akuntansi yang komprehensif. aplikasi ketat dan konsisten dari standar akuntansi juga tergantung pada upaya pelaksanaan setter-standar, auditor dan regulator. Ada kekhawatiran bahwa saat ini standar IASC mungkin tidak ketat dan diterapkan secara konsisten. Sebagai contoh, sebuah studi baru-baru ini ditulis oleh mantan sekretaris jenderal IASC mengidentifikasi non-sesuai dengan standar IASC oleh sejumlah 125 perusahaan yang disurvei. Hal ini juga mengutip contoh dari auditor yang gagal untuk mengidentifikasi baik kurangnya memenuhi persyaratan IASC dalam laporan mereka pada laporan keuangan penerbit. 30

Selain itu, staf SEC telah mencatat aplikasi yang tidak konsisten dari IAS 22, Penggabungan Usaha. Staf telah menerima sejumlah permintaan untuk menerima Karakterisasi kombinasi bisnis sebagai "unitings kepentingan" meskipun tujuan yang jelas IAS 22 yang menyatukan akuntansi bunga digunakan hanya dalam keadaan langka dan terbatas. Selain itu, staf SEC, berdasarkan penelaahan atas pengajuan yang melibatkan emiten swasta asing menggunakan standar IASC, telah mengidentifikasi sejumlah situasi yang melibatkan tidak hanya aplikasi yang tidak konsisten dari standar, tetapi juga kesalahan penggunaan standar. 31 Dalam keadaan ini, staf SEC telah meminta penyesuaian atas laporan keuangan dalam rangka memenuhi standar IASC.

Q.12 Setelah mempertimbangkan isu-isu yang dibahas dalam (i) sampai (iv) di bawah, apa yang Anda percaya adalah elemen penting dari infrastruktur pelaporan keuangan yang efektif? Apakah Anda percaya bahwa infrastruktur yang efektif ada untuk memastikan aplikasi yang konsisten dari standar IASC? Jika demikian, mengapa? Jika tidak, apa elemen-elemen kunci dari infrastruktur yang hilang? Siapa yang harus bertanggung jawab untuk pengembangan elemen? Apakah Anda memperkirakan berapa lama mungkin diperlukan untuk mengembangkan setiap elemen?

(I) Peran Interpretasi dari Setter-Standar

Dalam rangka untuk satu set standar akuntansi untuk sepenuhnya operasional, setter-standar harus mendukung aplikasi yang cukup konsisten standarnya. Sebuah tanggung jawab setter-standar untuk memastikan aplikasi yang konsisten dari standar yang termasuk menyediakan mekanisme yang efektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi pertanyaan interpretif dalam mode cepat.

IASC mulai menangani masalah interpretif pada tahun 1997 dengan pembentukan Komite Tetap yang Interpretasi (SIC) untuk memberikan penyelesaian masalah penafsiran yang timbul dalam penerapan standar IASC yang mungkin untuk menerima perlakuan yang berbeda atau tidak dapat diterima dalam ketiadaan panduan otoritatif.

Q.13 Bagaimana pengalaman Anda dengan efektivitas SIC dalam mengurangi interpretasi tidak konsisten dan aplikasi standar IASC? Apakah SIC yang efektif untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana panduan interpretif diperlukan? Apakah SIC diberikan interpretasi yang berguna secara tepat waktu? Apakah ada langkah-langkah tambahan IASC harus mengambil dalam hal ini? Jika demikian, apa yang mereka?

(Ii) Restrukturisasi IASC

IASC telah menerbitkan rencana restrukturisasi yang diharapkan dapat menghasilkan suatu Badan independen yang anggotanya dipilih berdasarkan keahlian teknis, dengan pengawasan yang disediakan oleh serangkaian independen Pengawas. Restrukturisasi ini juga diharapkan untuk mengintegrasikan peran IASC dan orang-orang nasional standar-setter. 32

Pada saat ini, kami tidak mengantisipasi berorientasi mengadopsi pendekatan proses (seperti pendekatan kami kepada FASB 33 ) dengan standar IASC. Sebaliknya, kami berharap untuk melanjutkan pendekatan yang berorientasi produk, menilai setiap standar IASC setelah selesai. Meskipun demikian, kualitas setter-standar memiliki relevansi pertimbangan kami standar IASC, khususnya yang berkaitan dengan pertanyaan pelaksanaan dan interpretasi. Karena banyak dari standar IASC adalah baru atau relatif baru, isu aplikasi mungkin timbul yang memerlukan respon dari setter efektif dan standar kualitas tinggi. Selain itu, kualitas setter-standar memiliki implikasi penting bagi perkembangan dan penerimaan standar masa depan. 34

Sebuah standar mutu tinggi efektif-setter ditandai oleh:

sebuah keputusan secara independen pembuatan badan;
fungsi penasehat aktif;
proses karena suara;
fungsi interpretif efektif;
pengawasan independen yang mewakili kepentingan umum; dan
pendanaan yang memadai dan staf.
Q.14 Apakah Anda percaya bahwa kita harus kondisi penerimaan terhadap standar IASC pada kemampuan IASC untuk merestrukturisasi dirinya berhasil berdasarkan karakteristik di atas? Mengapa atau mengapa tidak?

(Iii) Peran Auditor dalam Penerapan Standar

akuntansi standar yang tinggi kualitas dan proses penafsiran efektif tidak hanya persyaratan untuk pelaporan keuangan yang efektif. Tanpa kompeten, perusahaan audit independen dan prosedur audit berkualitas tinggi untuk mendukung penerapan standar akuntansi, tidak ada jaminan bahwa standar akuntansi akan diterapkan secara tepat dan konsisten. Seperti dijelaskan dalam pendahuluan rilis ini, peningkatan globalisasi bisnis dan integrasi pasar modal menimbulkan pertanyaan menantang tentang bagaimana untuk memberikan pengawasan profesional audit atas dasar seluruh dunia untuk memastikan kualitas tinggi yang konsisten dan audit etika dan praktek akuntansi.

Dalam pelaksanaan Amerika Serikat, dan penerapan US GAAP yang didukung melalui profesional praktek pengendalian mutu dan profesional dan pemerintah (negara bagian dan federal) pengawasan dan penegakan kegiatan. Nasional teknis kantor perusahaan akuntansi Amerika melayani peran penting dalam memastikan interpretasi yang tepat dan konsisten dan penerapan US GAAP dan standar audit AS.

Q.15 Apa pedoman praktek spesifik dan standar pengendalian mutu perusahaan akuntansi yang digunakan untuk memastikan kepatuhan dengan standar akuntansi non-US? Apakah pedoman praktek tersebut dan standar kontrol kualitas memastikan penerapan standar IASC secara konsisten di seluruh dunia? Apakah mereka termasuk (a) program internal pemeriksaan kertas kerja dan (b) peer review eksternal untuk pekerjaan audit? Jika tidak, apakah ada cara lain kita dapat memastikan penerapan standar IASC ketat untuk pengajuan lintas-perbatasan di Amerika Serikat? Jika demikian, apa yang mereka?

Q.16 Haruskah penerimaan laporan keuangan yang disiapkan dengan menggunakan standar IASC dikondisikan pada sertifikasi oleh auditor bahwa mereka tunduk pada persyaratan kontrol kualitas sebanding dengan yang dikenakan pada auditor AS oleh AICPA SEC Practice Section, seperti peer review dan rotasi wajib audit mitra? 35 Mengapa atau mengapa tidak? Jika tidak, harus ada pengungkapan bahwa perusahaan audit tidak tunduk pada standar seperti itu?

Dalam banyak yurisdiksi, termasuk Amerika Serikat, akuntan dan auditor dilatih dan diuji dalam standar akuntansi negeri, tetapi tidak menerima pelatihan dalam standar IASC. Untuk itu, akuntan dan auditor di seluruh dunia akan perlu mengembangkan keahlian dengan standar IASC untuk mendukung interpretasi yang ketat dan penerapan standar tersebut.

Q.17 Apakah ada, saat ini, cukup keahlian global dengan standar IASC untuk mendukung interpretasi yang ketat dan penerapan standar-standar? Apa pelatihan perusahaan audit dilakukan dengan memperhatikan standar IASC secara seluruh dunia? Apa pelatihan sehubungan dengan standar IASC diperlukan, atau tersedia untuk, pembuat laporan keuangan atau auditor menyatakan laporan keuangan menggunakan standar-standar?

(Iv) Peran Regulator di Interpretasi dan Penegakan Standar Akuntansi

Sementara Komisi memiliki wewenang untuk menetapkan standar akuntansi, 36 historis kita melihat kepada sektor swasta untuk kepemimpinan dalam membangun dan meningkatkan standar akuntansi yang akan digunakan oleh perusahaan publik. 37 Akibatnya, Komisi telah mengakui FASB sebagai badan sektor swasta yang standar yang dianggap memiliki dukungan otoritatif substansial. Hal ini kemitraan dengan sektor swasta memfasilitasi masukan dalam proses akuntansi penetapan standar dari semua pemangku kepentingan dalam pasar modal AS, termasuk pembuat laporan keuangan, auditor dan pengguna, serta regulator. kesediaan kami untuk melihat ke sektor swasta, bagaimanapun, telah dengan pengertian bahwa kita akan, jika perlu, suplemen, menimpa atau sebaliknya mengubah standar akuntansi sektor swasta.

Staf SEC terlibat dengan penerapan standar akuntansi setiap hari melalui proses review dan komentar. Proses kajian ini, dikelola oleh Divisi Finance Corporation, memungkinkan staf untuk meninjau dan mengomentari aplikasi perusahaan dari GAAP dan SEC terkait persyaratan pengungkapan. Staf SEC akan memiliki interpretasi signifikan yang sama dan peran penegakan hukum dalam penerapan standar IASC jika standar-standar yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan termasuk dalam pengajuan SEC. 38 Untuk melakukan peran itu, staf kami akan perlu untuk mengembangkan keahlian tentang standar IASC . 39

Namun, yurisdiksi lain menerima standar IASC dapat mengembangkan penafsiran yang bertentangan atau mungkin menerima aplikasi standar IASC yang tidak akan diterima di Amerika Serikat dan yurisdiksi lainnya, sebagian, karena kurangnya keahlian, sumber daya, atau bahkan kewenangan untuk pertanyaan perusahaan penerapan standar akuntansi. Kami sedang mencari untuk mengidentifikasi cara untuk mengurangi pengembangan divergen interpretasi standar IASC.

Q.18 Apakah ada variasi yang signifikan dalam penafsiran dan penerapan standar IASC diijinkan atau disyaratkan oleh regulator yang berbeda? Bagaimana risiko dari setiap praktek yang saling bertentangan dan interpretasi dalam penerapan standar IASC dan kebutuhan yang dihasilkan untuk penyusun dan pengguna untuk menyesuaikan perbedaan dikurangi tanpa mempengaruhi pelaksanaan standar yang ketat?

Dalam mempertimbangkan perubahan dalam persyaratan pelaporan keuangan kami saat ini, kami akan mempertimbangkan pengaruh perubahan yang mungkin pada kemampuan program penegakan kami untuk menyediakan alat pencegah yang efektif terhadap pelanggaran pelaporan keuangan oleh emiten asing, pejabat perusahaan mereka dan auditor mereka.

Q.19 Apakah pengakuan lebih lanjut dari standar IASC mengganggu atau meningkatkan kemampuan kita untuk mengambil tindakan penegakan hukum efektif terhadap pelanggaran pelaporan keuangan dan penipuan yang melibatkan perusahaan asing dan auditor mereka? Jika demikian, bagaimana?

Untuk memfasilitasi penyelidikan atas pelanggaran hukum efek mungkin, staf SEC mungkin perlu mendapatkan akses ke non AS auditor-kertas kerja, juga sebagai kesaksian, sehubungan dengan pekerjaan audit yang dilakukan di luar Amerika Serikat. 40 Dalam beberapa penyelidikan sebelumnya, kita memperoleh akses ke informasi melalui kerjasama sukarela dari perusahaan atau auditor asing. Kami juga memiliki potensi menggunakan mekanisme wajib dalam negeri atau alat penegakan seperti nota pemahaman dan pengaturan lain dengan regulator non-US. Namun, pendekatan untuk memperoleh informasi mengenai pekerjaan auditor bisa menyebabkan keterlambatan dalam penyelidikan, dan masih mungkin tidak mengizinkan mendapatkan akses ke kertas kerja dan kesaksian yang diperlukan untuk menilai informasi penerbit telah diberikan kepada auditor dan untuk menyelidiki kecukupan pekerjaan mendukung laporan auditor. Keadaan di mana kita memerlukan informasi ini telah berkembang, karena kegiatan perusahaan multinasional diperluas AS dan meningkatnya jumlah emiten asing yang terdaftar di bursa AS. penerimaan yang lebih besar dari standar IASC dapat meningkatkan lebih lanjut contoh di mana auditor penerbit tidak berbasis di Amerika Serikat.

Q.20 Kami meminta komentar sehubungan dengan cara-cara untuk menjamin akses ke kertas kerja asing dan kesaksian auditor yang berada di luar Amerika Serikat. Sebagai contoh, kita harus mengubah Peraturan SX untuk meminta representasi oleh auditor bahwa, sejauh itu bergantung pada auditor, kertas kerja, atau informasi dari luar Amerika Serikat, auditor akan membuat kertas kerja dan kesaksian tersedia melalui agen yang ditunjuk untuk pelayanan proses? Jika tidak, harus kami mengharuskan kurangnya akses ke workpapers auditor diungkapkan kepada investor? Apakah ada mekanisme lain untuk meningkatkan akses kita untuk kertas kerja audit dan saksi di luar Amerika Serikat?

B. Kemungkinan Pendekatan untuk Pengakuan Standar IASC untuk-Perbatasan Penawaran Cross dan Listings

Sebagaimana dibahas, IOSCO dan Komisi pengakuan standar IASC akan tergantung pada hasil penilaian kerja saat ini. Pekerjaan penilaian memiliki dua aspek: (1) mempertimbangkan kualitas dari masing-masing standar IASC individu dan (2) mengevaluasi apakah tubuh standar beroperasi secara efektif secara keseluruhan.

Tujuan dari proyek inti standar adalah untuk mengembangkan kualitas tinggi set standar akuntansi yang berlaku umum internasional yang pada akhirnya akan mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk rekonsiliasi dengan standar nasional. Tindakan Komisi bisa mengambil beberapa bentuk, termasuk, misalnya:

Mempertahankan persyaratan rekonsiliasi saat ini dalam segala hal.
Menghapus beberapa persyaratan rekonsiliasi saat standar IASC dipilih dan memperluas pengakuan bahwa untuk standar IASC tambahan sebagaimana yang dijaminkan berdasarkan penelaahan masa depan standar masing-masing. Dalam pendekatan ini, ketika pengobatan alternatif yang ditentukan (seperti tolok ukur dan alternatif diperbolehkan), kita dapat menetapkan satu perlakuan diterima, sementara tetap mempertahankan persyaratan rekonsiliasi untuk laporan keuangan tersebut yang mempekerjakan perlakuan tidak dapat diterima. Sebagai contoh, kita mungkin memerlukan rekonsiliasi jika perusahaan menerapkan pengobatan alternatif diizinkan secara berkala menulis-up-aset jangka hidup untuk estimasi nilai wajar. 41 item lain yang mungkin rekonsiliasi diperlukan termasuk kewajiban pensiun yang tidak tercatat dan biaya dikapitalisasi dalam aktiva tidak berwujud yang dihasilkan secara internal .
Mengandalkan standar IASC untuk prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran, tetapi membutuhkan US GAAP dan persyaratan SEC pengungkapan tambahan untuk pengungkapan catatan kaki dan tingkat detail untuk item baris dalam laporan keuangan.
Menerima laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar IASC tanpa syarat apapun untuk mendamaikan dengan US GAAP.
Mungkin ada pendekatan lain, atau kombinasi pendekatan, yang akan sesuai. Dalam menentukan apa pendekatan untuk mengambil kita akan mempertimbangkan isu-isu substantif yang beredar dicatat oleh IOSCO dalam laporannya, pekerjaan yang mendasari penilaian standar IASC dilakukan oleh staf SEC dan anggota lain dari IOSCO, serta tanggapan kami terima untuk rilis ini. Selain itu, pendekatan kita mengadopsi awalnya mungkin berubah di masa depan cahaya modifikasi standar IASC atau pengembangan lebih lanjut dari unsur infrastruktur terkait.

Q.21 Apa yang telah pengalaman Anda dengan kualitas dan kegunaan informasi yang termasuk dalam Rekonsiliasi US GAAP? Mohon jelaskan, dari sudut pandang Anda sebagai preparer, pengguna, atau auditor non-US GAAP laporan keuangan, apakah proses rekonsiliasi telah meningkatkan kegunaan atau keandalan informasi keuangan dan bagaimana Anda telah menggunakan informasi yang diberikan oleh rekonsiliasi. Silahkan mengidentifikasi konsekuensi, termasuk kuantifikasi dari setiap penurunan atau peningkatan biaya atau keuntungan, yang dapat hasil dari mengurangi atau menghilangkan kebutuhan rekonsiliasi.

Q.22 Jika ada persyaratan untuk rekonsiliasi berbeda berdasarkan jenis transaksi (misalnya, daftar, utang atau pembiayaan ekuitas, rights issue, atau akuisisi) atau jenis keamanan (misalnya, saham biasa, obligasi konversi, grade atau tinggi hasil investasi hutang)? Apakah ada dasar lain yang sesuai untuk pembedaan?

Q.23 Jika persyaratan rekonsiliasi saat ini berkurang lebih lanjut, apakah Anda percaya bahwa rekonsiliasi dari bottom line "tokoh" akan tetap relevan (misalnya, menyajikan laba bersih dan total ekuitas sesuai dengan US GAAP)?

Q.24 Jika ada perlu terus untuk rekonsiliasi dinilai secara berkala, berdasarkan penilaian kualitas standar IASC?

Q.25 Standar IASC diselesaikan sebagai bagian dari proyek inti standar termasuk tanggal adopsi prospektif. Kebanyakan standar tidak perlu diterapkan hingga tahun fiskal yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1998, di awal. Haruskah kita mempertahankan kebutuhan rekonsiliasi yang ada berkenaan dengan hasil pelaporan setiap tahun fiskal yang tidak disusun sesuai dengan standar revisi atau hanya memerlukan aplikasi retroaktif semua standar revisi terlepas dari tanggal efektif mereka? Jika tidak, mengapa tidak?

Persyaratan rekonsiliasi dewasa ini dirancang untuk membuat laporan keuangan yang disusun di bawah non-US GAAP lebih sebanding dengan yang disusun berdasarkan US GAAP. Selain itu, mungkin ada manfaat tidak langsung direalisasikan dari persyaratan. Sebagai contoh, beberapa perusahaan multinasional akuntansi telah menyatakan bahwa proses rekonsiliasi telah menjabat sebagai mekanisme kontrol kualitas yang berkaitan dengan pekerjaan audit yang dilakukan oleh kantor lokal mereka berkaitan dengan perusahaan asing. Di sisi lain, staf SEC, berdasarkan penelaahan atas pengajuan yang melibatkan emiten swasta asing menggunakan non-US GAAP, telah mencatat beberapa situasi yang melibatkan masuknya mendamaikan item yang tampaknya hasil non-sesuai dengan negara asal GAAP daripada perbedaan antara negara asal (atau IASC) dasar akuntansi dan US GAAP. Dengan demikian, tidak boleh ada item mendamaikan. Ini mungkin indikasi tidak cukup fokus pada akurasi laporan keuangan utama.

Q.26 Apakah keberadaan suatu persyaratan rekonsiliasi mengubah cara pendekatan di mana auditor laporan keuangan emiten swasta asing? Juga, akan mengembangkan prosedur lain untuk memastikan bahwa auditor sepenuhnya berpengalaman dalam persyaratan audit AS, serta standar IASC, diberikan kesempatan untuk meninjau praktek pelaporan keuangan untuk konsistensi dengan standar-standar? Jika ya, harap jelaskan prosedur ini. Atau, akan kualitas audit dan konsistensi penerapan standar IASC tergantung pada keterampilan dan keahlian kantor setempat afiliasi dari perusahaan akuntansi yang melakukan audit?

V. KESIMPULAN

Setelah diterima dan komentar, kami akan menentukan apakah pembuatan peraturan atau tindakan lanjutan lainnya adalah tepat. Selain menanggapi pertanyaan-pertanyaan khusus yang telah kami disajikan dalam rilis ini, kami mendorong commenters untuk memberikan informasi untuk melengkapi informasi dan asumsi yang terdapat dalam rilis ini mengenai peran standar akuntansi dalam proses meningkatkan modal, kebutuhan informasi investor dan pasar modal, dan hal-hal lain yang dibahas. Kami juga mengundang commenters untuk memberikan pandangan dan data mengenai biaya dan manfaat yang terkait dengan perubahan yang mungkin dibahas dalam rilis ini dibandingkan dengan biaya dan manfaat dari kerangka peraturan yang ada. Dalam rangka bagi kami untuk menilai dampak perubahan yang dapat mempengaruhi pembentukan modal, efisiensi pasar dan perlindungan investor, kami meminta komentar dari sudut pandang berbagai kelompok, termasuk, tanpa batasan emiten, asing dan domestik, underwriter, broker-dealer, analis, investor, akuntan dan pengacara yang terlibat dalam proses pendaftaran dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Read more...

Jumat, 25 Februari 2011

Akuntansi Internasional

Perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
1.Pelaporan untuk MNC/MNE
2.Batas negara
3.Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4.Perpajakan Internasional
5.Transaksi Internasional

PROSES AKUNTANSI

1. Pengukuran
 Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
 Proses mengomunikasikan kepada para pengguna
3. Auditing
 Proses atestasi terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi

SUDUT PANDANG SEJARAH
1.Double entry bookeeping (luca pacioli), Italia Inggris (selanjutnya ke persemakmuarn inggris termasuk AS)
2.Model Akuntansi Belanda  diimpor ke Indonesia.
3.Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
4.Seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi

SUDUT PANDANG KONTEMPORER
1.Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2.Pengendalian modal
3.Valuta asing
4.Investasi asing langsung
5.Liberalisasi transaksi
6.Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
7.Kemajuan dalam teknologi informasi
Read more...

Kamis, 25 November 2010

Etika Profesi Akuntansi Indonesia

TUGAS SOFTSKILL
KODE ETIK
IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Nama Kelompok :
Annisa Harqi 20207140
Evi Siswidya KD 20207420
Yuni 21207218



Pendahuluan
Pemberlakuan dan Komposisi

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:



•Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
•Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
•Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
•Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

(1) Prinsip Etika,

(2) Aturan Etika, dan

(3) Interpretasi Aturan Etika.

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Kepatuhan

Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.

Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PRINSIP ETlKA PROFESI


IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Mukadimah

01. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum clan peraturan.

02. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi

Prinsip Pertama – Tanggung Jawab Prolesi

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

01. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sarna dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

Prinsip Kedua – Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

01. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung-jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepacla obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

02. Profesi akuntan dapat tetap berada pada posisi yang penting ini hanya dengan terus menerus memberikan jasa yang unik ini pada tingkat yang menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dipegang teguh. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi dan sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.

03. Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak dengan penuh integritar, dengan suatu keyakinan bahwa apabila anggota memenuhi kewajibannya kepada publik, maka kepentingan penerima jasa terlayani dengan sebaik-baiknya.

04. Mereka yang memperoleh pelayanan dari anggota mengharapkan anggota untuk memenuhi tanggungjawabnya dengan integritas, obyektivitas, keseksamaan profesional, dan kepentingan untuk melayani publik. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini.

05. Semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

06. Tanggung-jawab seorang akuntan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien individual atau pemberi kerja. Dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti standar profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya:
auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang saham untuk memperoleh modal;
eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi;
auditor intern memberikan keyakinan ten tang sistem pengendalian internal yang baik untuk meningkatkan keandalan informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar.
ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta penerapan yang adil dari sistem pajak; dan
konsultan manajemen mempunyai tanggung-jawab terhadap kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan manajemen yang baik.

Prinsip Ketiga – Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

01. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.

02. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

03. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika.

04. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip obyektivitas dan kehati-hatian profesional.

Prinsip Keempat – Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

01. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.

02. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk ke dalam profesi. Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

03. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan aturan etika sehubungan dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus diberikan terhadap faktor-faktor berikut:

a. Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan-tekanan yang diberikan kepadanya. Tekanan ini dapat mengganggu obyektivitasnya.

b. Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua situasi di mana tekanan-tekanan ini mungkin terjadi. Ukuran kewajaran (reasonableness) harus digunakan dalam menentukan standar untuk mengindentifikasi hubungan yang mungkin atau kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota.

c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas harus dihindari.

d. Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang terilbat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektivitas.

e. Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas terhadap pertimbangan profesional mereka atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Anggota harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat posisi profesional mereka ternoda.

Prinsip Kelima - Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

01. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, derni kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab profesi kepada publik.

02. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tidak menggambarkan dirinya mernilki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka punyai. Dalam semua penugasan dan dalam semua tanggung-jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi seperti disyaratkan oleh Prinsip Etika. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah:

a. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.

b. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kornitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.
Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di antaranya pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional yang relevan.
Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional.

03. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung-jawab untuk menentukan kompetensi masing-masing atau menilai apakah pendidikan, pengalaman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk tanggung-jawab yang harus dipenuhinya.

04. Anggota harus tekun dalam memenuhi tanggung-jawabnya kepada penerima jasa dan publik. Ketekunan mengandung arti pemenuhan tanggung-jawab untuk memberikan jasa dengan segera dan berhati-hati, sempurna dan mematuhi standar teknis dan etika yang berlaku.

05. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk merencanakan dan mengawasi secara seksama setiap kegiatan profesional yang menjadi tanggung-jawabnya.

Prinsip Keenam – Kerahasiaan

Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informas iyang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya

01. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien atau pemberi kerja berakhir.

02. Kerahasiaan harus dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan atau terdapat kewajiban legal atau profesional untuk mengungkapkan informasi.

03. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf di bawah pengawasannya dan orang-orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.

04. Kerahasiaan tidaklah semata-mata masalah pengungkapan informasi. Kerahasiaan juga mengharuskan anggota yang memperoleh informasi selama melakukan jasa profesional tidak menggunakan atau terlihat menggunakan informasi terse but untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga.

05. Anggota yang mempunyai akses terhadap informasi rahasia ten tang penerima jasa tidak boleh mengungkapkannya ke publik. Karena itu, anggota tidak boleh membuat pengungkapan yang tidak disetujui (unauthorized disclosure) kepada orang lain. Hal ini tidak berlaku untuk pengungkapan informasi dengan tujuan memenuhi tanggung-jawab anggota berdasarkan standar profesional.

06. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan dan bahwa terdapat panduan mengenai sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.

07. Berikut ini adalah contoh hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sejauh mana informasi rahasia dapat diungkapkan.

a. Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk mengungkapkan diberikan oleh penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya dapat terpengaruh harus dipertimbangkan.

b. Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh di mana anggota diharuskan oleh hukum untuk mengungkapkan informasi rahasia adalah:
untuk menghasilkan dokumen atau memberikan bukti dalam proses hukum; dan
untuk mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik.

c. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan:
untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika; pengungkapan seperti itu tidak bertentangan dengan prinsip etika ini;
untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam sidang pengadilan;
untuk menaati peneleahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI atau badan profesionallainnya;.dan . untuk menanggapi permintaan atau investigasi oleh IAI atau badan pengatur.

Prinsip Ketujuh – Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi:

01. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi hams dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung-jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Prinsip Kedelapan - Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

01. Standar teknis dan standar profesional yang hams ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang relevan.
Read more...

Kamis, 08 April 2010

Resume Jurnal

Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3EB05
NPM ; 20207140
Tugas : Riset Akuntansi (softskill)
Dosen ; Istichanah




Resume Jurnal : Analisis Investasi Pembelian Aktiva Tetap Pada CV. RICCO


Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis Investasi dengan menggunakan metode Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Provotability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR) menunjukan hasil yang menguntungkan atau layak untuk dilaksanakan investasi tersebut. Dilaksanakan atau tidaknya investasi ini pada akhirnya tergantung dari keputusan pihak manajemen perusahaan.




























Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3EB05
NPM ; 20207140
Tugas : Riset Akuntansi (softskill)
Dosen ; Istichanah




Resume Jurnal : Pengaruh Gaji dan Kompensasi Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan

Koefisien korelasi merupakan nilai yang mencerminkan tingkat keeratan hubungan antara variable yang digunakan dalam model persamaan atau dengan kata lain koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaji, upah lembur, insentif, asuransi dengan produktifitas kerja karyawan di PT. KY, nilai koefisien korelasi diatas sebesar 0,797. nilai ini termasuk katagori sangat mendekati 1, hal ini menunjukan bahwa hubungan antara empat variable terhadap produktifitas kerja karyawan positif dalam mempengaruhi produktifitas kerja karyawan. Sedangkan untuk mengetahui variasi perubahan variable Y dengan menggunakan variable x sebagai indikatornya digunakan Koefisien Determinasi. Dimana hasil dari perolehan diatas didapatkan nilai 63,5%. Artinya besarnya kontribusi empat variable kesejahteraan karyawan terhadap perubahan naik atau turunnya produktifitas kerja sebesar 63,5%, sedang sisanya sebesar 36,5% lagu merupakan sumbangan dari faktor lain
Read more...

Contoh Abstrak

Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3EB05
NPM ; 20207140
Tugas : Riset Akuntansi (softskill)
Dosen ; Istichanah





ABSTRAK


Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3EB05
NPM : 20207140

Kata Kunci : “ Investasi, ARR, IRR, NPV, PI, PP

Tujuan darri penelitian ini untuk mengetahui apakah investasi yang dikeluarkan pada aktiva tetap dapat memberikan laba atau tidak dimasa yang akan datang. Untuk dapat mengetahui apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak digunakan beberapa metode Payback Pariod (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Indeks (PI). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hasil dari analisa PP, ARR, PI, NPV dan IRR investasi ini menguntungkan atau layak untuk dilaksanakan.




















ABSTRAK


Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3eb05
NPM : 20207140

Kata kunci : “ Pengendalian Persediaan”

Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang atau manufaktur dalam kegiatan operasionalnya memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Dalam perusahaan dagang memiliki satu persediaan yaitu persediaan barang dagangan sedangkan perusahaan manufaktur terdapat tiga persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui barapa basarnya harga pokok penjualan dari persediaan barang jadi dengan menggunakan metode FIFO, LIFO dan rata-rata dan untuk mengetahui dari ketiga metode tersebut mana yang lebih menguntungkan jika dilihat dari pendapatan perusahaan.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan ketiga metode yaitu metode FIFO, LIFO dan Average dapat dilihat bahwa metode Average yang mempunyai harga pokok penjualan paling kecil dan persediaan akhirnya paling besar.
Read more...

Penulisan Ilmiah

Nama : Annisa Harqi
Kelas : 3EB05
NPM ; 20207140
Tugas : Riset Akuntansi (softskill)
Dosen ; Istichanah


Judul : Analisis Investasi Pembelian Aktiva Tetap Pada CV. RICCO
Penulis : Rino Rinaldo
Waktu Penerbit : 15 Januari 2009
Nama Majalah : UGNews
Lembaga Penerbit : Universitas Gunadarma
Vol & No Majalah : 03

Ada beberapa komponen-komponen dalam artikel ini, yaitu :
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka
Aktiva Tetap
Nilai Waktu Uang
Penganggaran Modal
Macam-macam Usulan Investasi
Macam-macam Metode Penilaian
4. Metode Penelitian
5. Pembahasan
Perkiraan Aliran Kas
Perkiraan Aliran Kas Keluar
Perkiraan Aliran Kas Masuk
Analisis Investasi
6. Penutup / Kesimpulan
7. Daftar Pustaka

Identifikasi artikel ini menggunakan penelitian Riset Metode Naturalis, karena :
1. tidak menggunakan struktur teori
2. hipotesis jika ada bersifat implicit tidak eksplisit
3. menolak bentuk terstruktur dari riset, menolak pengaturan riset secara artifisial
4. sejalan dengan konsep grounded theory dan kepercayaan bahwa cara tebaik untuk menjelaskan dan membangun teori adalah dengan menemukan dari data
5. pengikut grounded theory termasuk yang mengembangkan metode penelitian eksplorasi tidak menggunakan data kuantitatif dan tehnik statistic untuk menyimpulkan hasil yang diobservasi. Metode naturalis dan metode eksplorasi bersifat kualitatif menggunakan data kualitatif.
Read more...
 
 

Designed by: Compartidísimo
Scrapping elements: Deliciouscraps©